Kamis, 05 April 2012

RWT KALIBUNTU

Laporan pertanggungjawaban pada akhir tahun merupakan sebuah siklus dalam suatu organisasi. Begitupun juga Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur Kelurahan Kalibuntu Wetan dalam akhir tahun 2011, lebih tepatnya 23 Desember 2011 melakukan Rembug Warga Tahunan (RWT). Secara khusus RWT BKM merupakan media bagi BKM untuk mempertanggungjawabkan kepada seluruh masyarakat kinerja BKM selama satu tahun. Termasuk penyebarluasan salinan hasil audit tahun sebelumnya kepada masyarakat. Memaparkan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja BKM untuk masa kerja tahun berikutnya, termasuk pembahasan dan pengesahannya. Menyampaikan apresiasi BKM terhadap kepedulian dan peran serta masyarakat dengan harapan kontribusi pada masa berikutnya dapat lebih ditingkatkan. Melakukan penyegaran terhadap keangotaan BKM, sekiranya dibutuhkan dan sejauh kegiatan dimaksud selaras/telah masuk dalam AD-ART BKM.


Acara dihadiri oleh 52 orang yang terdiri dari anggota BKM yang berjumlah 9 orang, Kepala Kelurahan Kalibuntu Wetan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Masyarakat melalui utusan-utusan yang dipilih langsung dari setiap RT/RW diantaranya merupakan utusan yang tidak terpilih dalam pemilu BKM sebelumnya. Serta perwakilan dari Bappeda, Korkot, Kelompok Swadaya Masyarakat, BPD dan LKMD. Pelaksanaan RWT diawali dengan seremonial pembukaan RWT oleh panitia RWT, Bp. Redjo, Sambutan-sambutan, Pemilihan Pimpinan Sidang & Notulis, Pembacaan & Pengesahan Tata tertib RWT, Pemaparan hasil Review Partisipatif, Laporan (LPJ) BKM, Tanggapan & Musyawarah, Penyepakatan & Pengesahan (Program Kerja BKM, RAPB BKM, Renta 2011, Program usulan ke Musrenbang) dan terakhir penutup. Dalam sambutannya Askot MK PNPM-MP Kabupaten Kendal, Bp. Bambang Rudihartono menyampaikan bahwa “BKM wajib menyelenggarakan Rembug Warga Tahunan (RWT) sebagai wujud pertanggungjawaban Program/kegiatan baik kegiatan yang sudah dilaksanakan maupun yang belum terlaksana serta laporan pertanggungjawaban penggunaan Dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan dan Laporan keuangan dari Unit Unit Pengelola yang ada kepada masyarakat (termasuk penyampaian hasil audit), juga dapat sekaligus untuk melakukan penyegaran anggota BKM, apabila dibutuhkan dan sesuai dengan AD/ART disamping itu menjaring masukan dari masyarakat, sehingga bisa ditetapkan langkah-langkah kerja BKM ke depan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sasaran dimana masyarakat dapat bebas mengajukan usulan kegiatan apapun selama terkait langsung dengan upaya penanggulangan kemiskinan, disepakati semua pihak, serta harus merupakan penjabaran dari PJM & Renta Pronangkis.”
Laporan Pertanggungjawaban kegiatan BKM Makmur langsung disampaikan oleh koordinator BKM  Makmur, 
Bp. Baharuddin, S. Sos. Pimpinan Kolektif BKM ini secara garis besar menyampaikan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dari kegiatan BKM secara umum selama satu tahun sampai kegiatan Unit Pelaksana (UP) yang terdiri dari UPK (Unit Pengelola Keuangan), UPL (Unit Pengelola Lingkungan) dan UPS Unit Pengelola Sosial. Setelah memberi kesempatan peserta untuk bertanya jawab dengan anggota BKM Makmur, acara dilanjutkan dengan musyawarah yang dipimpin oleh ketua rembug Bp. Juhari dari LKMD dan Bp. Astoki dari karang taruna selaku notulen rembug. Hasil dari musyawarah adalah laporan pertanggungjawaban BKM Makmur diterima oleh peserta RWT. Acara dilanjutkan dengan penyepakatan & pengesahan (Program Kerja BKM, RAPB BKM, Renta 2011, Program usulan ke Musrenbang).


PAYUNG DAN JAM 
Malam ini bisa disebut malam pestanya masyarakat Kelurahan Kalibuntu Wetan, hal ini dikarenakan panitia telah menyediakan doorprise di akhir acara sebagai bentuk ucapan terimakasih atas partisipasi dan dukungan masyarakat terhadap BKM Makmur Kalibuntu Wetan yang hingga pada akhir acara tetap setia mengikuti jalanya RWT. Hadiah juga diberikan pada KSM-KSM unggulan sebagai reward bagi mereka atas kegigihan mereka mengembangkan usahanya dan atas kelancaran pembayaran angsuran. Sebelum acara penutup terlebih dahulu dilakukan pembagian hadiah kepada anggota KSM unggulan, didikuti dengan pembagian doorprise berupa payung dan jam dinding berlogo BKM Makur. Pemberian dooprise dilakukan dengan cara terlebih dahulu panitia menempel kertas bertuliskan “Alhamdulillah saya dapat payung” dan “Alhamdulillah saya dapat jam” dibawah kursi peserta sebelum acara dimulai dan tanpa sepengetahuan peserta




Mewakili panitia dan anggota BKM lainnya, Bp. Poerwo Soegondo memimpin jalannya pemberian doorprise. Dengan sedikit kata pembuka kemudian beliau mempersilahkan masing-masing peserta untuk memeriksa bagian bawah kursi tempat duduknya. Mendengar perintah tersebut sontak peserta langsung berdiri dan memeriksa bagian bawah kursinya, tak jarang dari mereka sampai membalik kursi untuk memastikan ada secarik kertas tertempel disana.

Meskipun sederhana, doorprise berupa payung dan jam mampu membuat acara yang sudah semakin larut berubah menjadi penuh tawa dan kebahagiaan. Dibalik hadiah yang sederhana tersebut, tersimpan makna yang dalam dari “payung” dan “jam”. Seperti arti filosofi payung yang mengajarkan kita untuk jangan berharap akan cobaan yang lebih ringan, tapi berharaplah kita bisa punya kekuatan dan pelindungan yang lebih besar. Heavy rains remind us of challenges in life. Never ask for a lighter rain. Just pray for a better umbrella. Hujan lebat mengingatkan kita pada tantangan dalam hidup. Jangan pernah meminta hujan ringan. Berdoalah untuk payung yang lebih baik ) Jam mengajarkan kita untuk lebih menghargai waktu. Benjamin Franklin berkata : "Kamu mungkin bisa menunda waktu, tapi waktu tidak akan bisa". Berbeda dengan sikap waktu terhadap kita, ia akan terus berjalan tanpa memandang siapapun, terus memutar kedua jarumnya tanpa mengenal apapun, dan akan selamanya berputar sampai nanti tiba saatnya dihentikan.

.

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman